Kamis, 06 Mei 2010

TIPS2 MEMASAK

9 Kesalahan Saat Masak

Meskipun tergolong ahli di bidang masak memasak, ada kalanya di dapur akan tetap terjadi kesalahan. Nah, berikut ini ada kiat agar memasak selalu sukses!

Panci Terlalu Dingin. Jika memasak di panci/wajan yang kurang panas, bahan masakan akan lengket dan tidak mengeluarkan warna. Ini kesalahan yang sering terjadi saat memasak steak atau daging olahan lain di atas penggorengan. Jangan takut memanaskan wajan, toh Anda selalu dapat mengecilkan api kompor dan mendinginkannya kembali jika wajan tampak sudah terlalu panas. Pastikan juga, masukkan sedikit minyak ke wajan sebelum mulai memanaskannya.

Ikan Terlalu Matang. Ikan yang terlalu matang pasti tak akan terasa lezat lagi. Anda harus tahu, ikan yang terlalu matang akan kehilangan rasa dan kelembapannya. Jika memasaknya dengan benar, untuk beberapa lama ikan akan tampak tak jauh berbeda seperti saat masih mentah. Anda tak perlu takut ikan tak akan matang sempurna. Suhu panas akan tetap masuk ke dalam daging ikan tanpa perlu api yang besar. Dan pada saat membeli ikan, pastikan mata ikan bercahaya, bersih, dan insang masih merah. Ikan segar tidak mengeluarkan bau (kecuali bau dari laut). Jika berbau amis, jangan dibeli!

Terlalu Sering Dibolak-balik. Jika memasak steak, letakkan daging di wajan dan jangan disentuh sampai tiba saatnya untuk membaliknya. Membolak-balik daging bisa menghambat keseluruhan daging menjadi matang. Jangan tergoda untuk selalu memeriksa apakah permukaan daging lainnya sudah matang atau belum. Masaklah berdasarkan waktu, misalnya untuk steak, satu menit untuk setiap sisi lalu biarkan.

Terlalu Penuh. Jika memasak, Anda mungkin cenderung tidak mengukur jumlah bahan yang akan masak. Misalnya, memasukkan ½ lusin sosis ke dalam wajan atau 2-3 irisan besar daging setak sekaligus. Tahu tidak, cara ini akan merusak makanan! Wadah yang terlalu penuh akan menyebabkan air cepat mendidih (karena tak cukup ruang bagi uap untuk keluar dari panci), dan hasilnya daging jadi tidak matang sempurna.

Daging Terlalu Matang. Sebagian besar orang yang tak berpengalaman memasak pun pasti tahu, potongan besar daging akan menciut saat dimasak. Ini disebabkan karena pada saat memanaskan daging di luar temperatur tertentu, protein yang dikandungnya mulai berkontraksi dan memaksa sarinya keluar dari daging. Solusinya, pastikan saat memanggang daging, gunakan panas rendah untuk waktu yang lama.

Kurang Garam. Anda mungkin sering menuang terlalu sedikit garam pada masakannya (atau malah lupa dan sama sekali belum memasukan garam) karena takut keasinan. Taburkan sedikit garam pada seluruh daging sebelum memasaknya, dan masukkan garam ke dalam air sebelum merebus sayuran. Menambahkan garam di saat-saat terakhir memasak terkadang tak cukup berguna karena ada masakan yang bisa matang dengan baik hanya bila ditambahkan garam selama proses memasak berlangsung.

Pisau Tumpul. Pisau yang tumpul, selain bisa merusak bahan makanan saat Anda memotongnya, juga sangat berbahaya. Percayakah Anda, sebagian besar kecelakaan yang terjadi di dapur, terjadi disebabkan oleh pisau yang tumpul, lho!

Bumbu Kering. Tak ada tempat bagi bumbu kering (siap pakai) di dalam dapur! Ingat, bumbu kering hampir tidak memberikan rasa bumbu yang diinginkan. Jika memasak menggunakan bumbu kering, berarti Anda akan mendapatkan hasil masakan tanpa rasa. Begitu menggunakan bumbu segar ke dalam masakan, Anda akan segera tahu bedanya. Ini juga berlaku untuk sayuran. Usahakan untuk selalu membeli sayuran yang paling segar.

Alat Dapur Murah. Anda pasti tahu, ada berbagai panci dan wajan yang sangat ringan dan tidak berlapis. Singkirkan segera! Anda tak bisa mendapat atau mengira-ngira panas yang sesuai dengan wajan atau panic seperti ini. Wajan yang benar harus mempunyai dasar yang berat. Tak harus terbuat dari besi, tapi juga tak boleh meninggalkan banyak sisa lemak.

Sumber : Tabloidnova. com Salam,


Membuat Kremesan..(dr fwd)


Kalau didesaku di Kalasan (ayam kalasan / Ny. suharti), awalnya mereka bikin kremesan ('Blandet' dalam bahasa sana) itu karena hanya memanfaatkan air sisa rebusan ayam (kaldu) saja. Jadi ketika mau bikin kremesan mereka sudah tidak menambahkan bumbu lainnya lagi, ya hanya bumbu ketika merebus ayam (bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, ketumbar, serai, daun salam, daun jeruk dan garam).

Hanya ketika mau bikin kremesan, kaldu ayam sisa merebus ayam ditambah tepung beras secukupnya, lalu kaldu campur tepung tadi digoreng di minyak yang banyak yang sudah panas dalam api agak besar (Deep-fried) (pakai pengorenggan yang cekung), cukup sebentar saja sebelum gosong tinggal di serok saja dan ditiriskan. Syaratnya kaldu harus masih encer, kalau kekentalan malah jelek (bantet atau mengumpal), kalau belum tahu takarannya, coba dulu masukkan tepung sedikit dalam kaldu dan dicoba dulu digoreng sampai tahu seberapa kekentalannya. Untuk cara menuangnya juga perlu dicoba-coba sendiri, apakah dituang dititik tengah pengorengan atau dituang melingkar. Dan coba juga jarak menuangannya (pendek atau tinggi) setiap cara pasti berbeda hasilnya. Banyak yang memakai teknik di kucurin agak tinggi sambil gerakan memutar membentuk seperti sarang tawon (awas minyak muncrat).
Kenapa Kremesan berongga? Rongga diakibatkan air yang menguap karena digoreng, sehingga tepung yang digoreng menjadi berongga (syaratnya minyak harus panas).

Kalau sekarang ada yang mencoba dicampur dengan telor (tidak seawet yg tanpa telor) dan atau dicampurkan sedikit tepung tapioka/kanji pada tepung berasnya.
Untuk yang tradisional, kremesan berwarna coklat (agak sedikit gosong). Tapi bila warna agar kuning bisa didapat dari kuning telor atau kunyit yang dimasukkan barengan pada saat merebus ayam (kaldu kuning), kalau ingin warna putih, jangan masukkan kunyit saat merebus ayam.

Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar